Penjelasan Tentang Rawi- Pengertian, Syarat Rawi, Sahabat Yang Meriwayatkan Hadits Dan Contohnya Lengkap- Dalam suatu hadits pasti terdiri dari Sanad, Matan dan Rawi. Ketiga komponen itu harus ada dan memenuhi syarat-syarat sesuai dengan ketentuan ilmu Hadits. Sebab, hadits merupakan perkataan dan sunnah Nabi Muhammad saw yang hidup sekitar 1443 tahun silam. Maka, kualitas akan suatu hadits itu harus benar - benar diperhatikan sesuai dengan kualitas sanad, matan dan rawi hadits tersebut.
Pada kesempatan kali ini kita akan melanjutkan materi kita yang mana sebelumnya telah kita bahas tentang Pengertian Matan dan Sanad. Untuk itu, pada pembahasan kali ini kita akan bahas tentang Pejelasan tentang Rawi.
Mari langsung saja disimak!
Pengertian Rawi
Rawi ialah orang yang memindahkan hadis dari seorang guru kepada orang lain atau membukukannya ke dalam suatu kitab hadis.
Rawi pertama ialah para sahabat dan rawi terakhir adalah orang yang membukukannya, seperti Imam Bukhari , Imam Muslim, Imam Ahmad dan lain-lain.
Suatu Hadis yang telah sampai kepada kita dalam bentuknya yang sudah ditadwin/terkodi¿kasikan (terbukukan) dalam buku-buku Hadis, melalui beberapa rawi dan sanad. Rawi terakhir Hadis yang termaksud dalam sahih Bukhari atau dalam Sahih Muslim, ialah Imam Bukhari atau Imam Muslim. Seorang penyusun atau pengarang, bila hendak menguatkan suatu hadis yang ditakhrijkan dari suatu kitab hadis, pada umumnya membubuhkan nama rawi (terakhirnya) pada akhir matan haditsnya.
Contohnya
Artinya : Telah menceritakan kepada kami Sa’id bin ‘Ufair berkata, Telah menceritakan kepadaku Al Laits berkata, Telah menceritakan kepadaku ‘Uqail dari Ibnu Syihab dari Hamzah bin Abdullah bin Umar bahwa Ibnu Umar berkata: aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Ketika aku tidur, aku bermimpi diberi segelas susu lalu aku meminumnya hingga aku melihat pemandangan yang bagus keluar dari kuku-kukuku, kemudian aku berikan sisanya kepada sahabat muliaku Umar bin Al Khahhab”. Orang-orang bertanya: “Apa ta’wilnya wahai Rasulullah saw.?” Beliau menjawab: “Ilmu”. (HR. Bukhari)
Berdasarkan hadits diatas yang dinamakan Sanad ialah :
Kemudian Matannya adalah :
Lalu Rawinya adalah :
Syarat-Syarat Rawi
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam rawi ini, yaitu :
- Adil
- Muslim
- Balig
- Berakal
- Tidak pernah melakukan perbuatan dosa besar
- Tidak sering melakukan dosa kecil.
- Dabit
Dabit disini memiliki dua pengertian yaitu:
a. Dabit dalam arti kuat hafalan serta daya ingatnya dan bukan pelupa yang sering disebut dengan istilah dlabit al-shadri.
b. Dabit dalam arti dapat memelihara kitab hadis dari gurunya sebaikbaiknya, sehingga tidak mungkin ada perubahan yang disebut dengan dabit al-kitabah
Para Sahabat yang Meriwayatkan Hadits Paling Banyak
- Abu Hurairah, meriwayatkan 5.374 hadis.
- Abdullah bin Umar, meriwayatkan 2.630 hadis.
- Anas bin Malik, meriwayatkan 2.286 hadis.
- Aisyah Ummul Mukminin, meriwayatkan 2.210 hadis.
- Abdullah bin Abbas, meriwayatkan 1.660 hadis.
- Jabir bin Abdullah, meriwayatkan hadis 1.540 hadis.
- Abu Sa’id Al-Khudri, meriwayatkan 1.170 hadis.
Soal Evaluasi!
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah berikut ini!
- Jelaskan pengertian Rawi .....
- Sebutkan syarat-syarat menjadi rawi ....
- Tuliskan contoh rawi dalam suatu hadits .....
- Sebutkan para sahabat yang paling banyak telah meriwayatkan hadits ....
- Untuk apa kita mempelajari ilmu hadits khususnya tentang sanad, matan dan rawi ....
Demikianlah pembahasan materi tentang Penjelasan Tentang Rawi. Semoga bermanfaat ....
Comments
Post a Comment
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Anda