Sejarah Didirikannya Azan Sebagai Penanda Waktu Sholat (Khulasoh Nurul Yaqin)

 Sejarah Didirikannya Azan Sebagai Penanda Waktu Sholat (Khulasoh Nurul Yaqin)- Halo sahabat semua, pada kali ini kita akan belajar sejarah Nabi kita Muhammad saw. mengenai dimulainya diadakan Azan sebagai penanda waktu sholat fardlu. 

Sholat Wajib

"Dalam tahun itu pula diadakanlah peraturan azan untuk mengingatkan orang-orang yang lupa atau lalai, lagi pula agar berkumpulnya lebih merata"
(Khulasoh Nurul Yaqien)

Suatu ketika bermusyawarahlah Rasulullah tentang tanda apa yang harus dipakai, ketika telah tiba waktu sembahyang. Diantara sahabat-sahabatnya itu ada yang berpendapat : jika telah tiba waktu sembahyang kita naikkan bendera saja sebagai tanda. Antara lain ada yang mengusulkan pula, dengan menyalakan api diatas dataran tinggi. Ada lagi yang berpendapat dengan membunyikan terompet, sebagaimana yang telah dikerjakan oleh orang-orang Yahudi.

Diantaranya lagi dengan memberi petunjuk dengan bel, sebagaimana yang telah dikerjakan oleh orang-orang Nasrani. Dan ada pula yang memberi petunjuk dengan panggilan bahwa waktu sholat telah tiba waktunya.

Rasulullah tidak menyetujui pendapat-pendapat itu semuanya, kecuali pada pendapat yang akhir ialah dengan panggilan.

Abdullah bin Zaid adalah salah satu golongan orang-orang yang memanggil itu. Maka ketika ia diantara tidur dan bangun, datanglah seorang kepadanya dan mengajarkan Azan. 

Setelah ia bangun, segeralah memberitahu kepada Rasulullah tentang impiannya itu. Beliaupun memerintahkannya agar mengajarkan Azan itu kepada Bilal. Umar bin Khatab pun mendengar berita itu dan berkata kepada Rasulullah, katanya : "Demi Allah saya pun telah bermimpi seperti itu juga".

Demikianlah sekilas sejarah tentang Didirikannya Azan Sebagai Penanda Waktu Sholat (Khulasoh Nurul Yaqin). Semoga bermanfaat .....     

Baca juga :

Bacaan Ratib Al Haddad

Comments