Menghadapi Cobaan Dengan Senyuman #1- Penjelasan Qs. Al Baqaraah : 155-157- Assalamualaikum Wr Wb.. Hallo semua, bagaimana kabarnya hari ini? Semoga kita semua selalu dalam limpahan rahmat, taufik dan hidayah dari Allah swt...
Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas materi kita bab 2 tentang Menghadapi Cobaan Dengan Senyuman #1 berdasarkan Penjelasan Qs. Al Baqaraah : 155-157. Materi ini merupakan materi kelas 12 SMA/MA semester ganjil kurikulum 2013.
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan kalian bisa mencapai tujuan pembelajaran yaitu :
- Mampu membaca, menghafal dan menerjemahkan ayat tentang ujian dan cobaan
- Mampu menjelaskan kembali ayat tentang ujian dan cobaan
- Mampu mengamalkan ayat tentang ujian dan cobaan dalam kehidupan sehari-hari
- Mampu meyakini diri sendiri dan orang lain hikmah dari ujian dan cobaan
Baiklah mari langsung saja kita simak uraian materinya dibawah berikut ini!
QS. Al Baqarah : 155-157
Lafadznya :
"Wa lanabluwan nakum bisyai imminal khoufi wal juu'i wanaqshimminal amwaali wal anfusi watsamaroots, Wabassyirisshoobiriin (155) Alladziina idzaa ashoobatshum mushiibah, Qooluuu innaa lillaahi wainnaailaihi roojiuun (156) Ulaaa ika 'alaihim sholawaatum mirrobihim wa rohmah, Wa ulaaa ika humul muhtaduun (157)"
Artinya :
"Dan sesungguhnya akan Kami berikan cobaan kepada kamu sekalian dengan sedikit ketakuttan, kelapparan, kekkurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan beriikanlah berita gembira keppada orang-orrang yang saabar (155) (yaitu) orrang-orang yang apabbila ditimpa musibah, mereka menguccapkan, “Inna lillahi wainna ilaihi raji’un.” (156) Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.(157)"
Penjelasan Ayat :
Allah swt pasti akan memberikan ujian kepada hamba-Nya, untuk mengukur kualitas keimanan seseorang sebagaimana yang dinyatakan di dalam Qs. Al Baqarah : 155 diatas. Dan juga untuk mengetahui reaksi mereka dalam mensikapi ujian ini, sebagaimana Allah swt berfiman :
أَحَسِبَ ٱلنَّاسُ أَن يُتْرَكُوٓا۟ أَن يَقُولُوٓا۟ ءَامَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ
Artinya :"Apakah mmanusia itu mengira bahhwa merreka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kammi tellah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?"
Semua ujian yang diberikan oleh Allah kepada hambanya adalah untuk membedakan hamba-hambanya yang jujur dan yang kufur, apapun istilah yang digunakan untuk menamai ujian itu seperti : Al Bala', AL Mushibah, Al Ibtila', Al Fitnah bahkan ada juga yang menyebutnya dengan istilah Al Adzab al ana.
Namun yang harus diyakini adalah bahwa ujian yang diberikan Allah kepada manusia hanya sedikit dan sangat kecil jika dibandingkan dengan rahmat dan karunia Allah yang telah kita rasakan.
Didalam Qs. Al Sajdah : 21, Allah swt. memberikan ujian kepada hambanya tujuannya bukan untuk membinasakan hambanya tetapi sekedar mengingatkan supaya hambanya kembali kejalan-Nya.
Didalam ayat ini disebutkan pertama tentang ujian dengan sebutan Al Khawf, yaitu perasaan takut dan khawatir terhadap para musuh agama Islam dalam mensikapi pelaksanaan dakwah pada saat itu. Tetapi semangat ayat ini mencakup semua bentuk kekhawatiran, termasuk khawatir terhadap masa depan kita.
Ujian yang selanjutnya adalah Al Ju', yakni kelaparan dikarenakan tidak tersedianya bahan pangan yang cukup. Dengan demikian keadaan ini sangat terkait dengan 2 macam cobaan selanjutnya, kekurangan hartta karena hillang, dicuri dan dirampas oleh musuh atau musibah dalam bentuk lain dan kekurangan buah-buahan karena gagal panen karena penyakit atau terjadinya perang yang merusak tanaman.
Dan ujian Allah yang pasti dihadapi manusia adalah berkurangnya orang-orang yang hidup disekitarnya, seperti meninggalnya anggota keluarga yang dicintai.
Apapun bentuk musibah itu yang menimpa kita, maka sudah seharunya kita untuk menjadi pemenangnya, menjadi orang-orang yang sabar dan tabah dalam mensikapi musibah. Karena kehiddupan dunnia dengan segala maccam cobaan merupakan proses panjang menuju akhir kita. (Qs. Al Mulk : 2)
Lalu, siapakah yang disebut sebagai orang yang sabar? Salah satu kriteria orang yang sabar yang termaktub didalam ayat ini adalah mereka yang ketika mendapatkan musibah selalu mengucapkan :
انا لله وانا اليه راجعون
dan sekaligus menyadari konsekuensi dari ucapan tersebut.
Ketika seseorang mengucapkan lafaz Tarji' tersebut, maka harus disertai keyakinan bahwa dirinya milik Allah, ketika Allah berkehendak mengambilnya, maka harus ikhlas dan sabar. Disamping itu, mengucapkan lafaz Tarji' ini juga harus disertai keyakinan bahwa dirinya akan kembali kepada-Nya, maka konsekuensinya orang sabar itu harus selalu menjaga perilaku dan tindakannya.
Sabar itu pahit dan menyakitkan, tetapi akhirnya lebih manis dari madu. Sebagaimana yang diungkapkan didalam ayat ini, orang sabar akan mendapatkan balasan pahala yang banyak, keberkahan hidup (sholawat), rahmat dan selalu mendapatkan bimbingan dan petunjuk (muhadun).
Rasulullah memberikan gambaran tentang sikap yang seharusnya dimiliki oleh umat Islam pada umumnya, baik saat memperoleh kenikmatan maupun saat memperoleh ujian dari Allah SWT.
Hadits tersebut selain mengandung pujian, sekaligus sebagai suatu perintah kepada para umat Islam untuk mempunyai kepribadian yang kuat, tidak lengah ketika mendapatkan kemudahan dan kelapangan rezeki dan tidak patah semangat dan muddah putus assa ketika mendapatkan musibah.
Semua perristiwa yang kita alami, baik itu senang maupun sussah, harus kita sikapi dengan sikap kearifan, kedewasaan dan juga fikiran yang positif.
Kelaparan dan kesusahan hidup keduanya merupakan ujian (Qs. Al A'raf : 7 dan Qs. Al Anbiya' : 21).
Oleh karena itu, sikap terpuji saat memperoleh kelapangan rezeki ialah bersyukur kepada Allah swt. dengan memperbanyak ibadah, dan juga menyisihkan sebagian rezeki untuk menyantuni dluafa'. Niscaya sikap ini akan mendatangkan kebaikan yang berlipat ganda, delain mendapatkan pahala di akhirat, Allah juga menjanjikan tambahan rezeki dunia (Qs. Ibrahim : 14).
Dan sikkap yang terpuji ketika mendapatkan musibah adalah bersabar dan meyakini bahwa ini merupakan salah satu bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya sebagai proses pembentukan karakter dan kepribadiannya untuk menjadi yang lebih baik.
Demikianlah materi tentang Menghadapi Cobaan Dengan Senyuman #1, penjelasan Qs. Al Baqaraah : 155-157. Semoga bermanfaat ....
Soal !
- Tuliskan lafaz arabnya dari kata "Kekurangan Harta" berdasarkan Qs. Al Baqarah : 155-157?
- Tuliskan ayat yang menerangkan tentang musibah berdasarkan materi diatas?
- Usaha mengekang diri agar kuat menahan hal-hal yang tidak enak disebut?
- Apa yang harus disertakan pada diri pada saat mengucapkan kalimat Tarji' apabila mendapatkan musibah?
- Sebutkan kepribadian seorang mukmin yang mengagumkan menurut hadits riwayat Muslim?
- Sebutkan 3 macam cobaan yang diturunkan oleh Allah kepada manusia?
- Apakah yang dimaksud dengan cobaan menimpa harta kita?
- Siapakah orang yang termasuk kedalam golongan orang-orang yang sabar?
Selamat mengerjakan, dan semoga sukses!
Referensi :
👉 M. Rifqi Rusyidi, Buku Siswa: Al Qur'an Hadits Kur. 2013 untuk Kelas XII, Jakarta : Kementerian Agama, 2016
Artikel Lainnya :
Comments
Post a Comment
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Anda